Daerah Wisata Yang Miliki Sumber Mata Air Terbaik
Danau Toba di Sumatera Utara dikenal oleh banyak orang sebagai tujuan wisata yang indah. Menurut masyarakat, Danau Toba memiliki kedalaman 505 meter. Danau Toba adalah danau terdalam keenam di dunia. Meski menjadi salah satu danau terdalam di dunia, Danau Toba hanya menjadi danau tertinggi kedua di Indonesia. Ada sebuah danau yang dijuluki danau terdalam di Indonesia yaitu Danau Matano di Sulawesi Selatan.
Masyarakat menilai Danau Matano sebagai danau terdalam ke-12 di dunia dengan kedalaman 1.936 kaki atau 590 meter. Ada banyak kesenangan di danau dengan gua dan ikan kuno. Husain mengatakan kepada Kompas.com dalam artikel berjudul “Ikan Purba dan Gua Danau Matano”. Berikut artikel lengkapnya. Danau Matano adalah satu dari tiga danau di sebelah timur Luwu di Sulawesi Selatan. Memiliki banyak cerita sejarah dan tertarik dengan keindahan pemandangan alamnya. Danau Matano memiliki gua bawah air yang menjadi rumah bagi ikan-ikan tua.
Setelah satu jam perjalanan dari Stasiun Pusat Luwu Timur, tepatnya di Kabupaten Malili, 60 kilometer dengan kendaraan umum, saya sampai di perempatan Dorow Sorowako, Kecamatan Nuha. Anda dapat melihat layanan penumpang di pesawat. Pagi hari sangat ramai, dengan beberapa balok di bagian belakang jembatan Yang lainnya dengan sigap melewati pemandangan dermaga Nuha, di seberang danau.
Koridor Sorowako sibuk setiap hari dengan layanan angkutan dan penumpang, di mana lift tidak hanya dapat membawa penduduk setempat tetapi juga kendaraan roda dua dari Sorowako dan bagian lain. Jalan ini merupakan pelabuhan yang menghubungkan lalu lintas danau dengan Wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah, terutama dengan masyarakat yang tinggal di dalam dan sekitar Wilayah Morowali.
Ikan purba buttini di danau matano
Saat kita turun ke Danau Matano dengan perahu tradisional (peta), sepertinya mata kita tak pernah lelah mengagumi panorama alam pegunungan dan singkapan bebatuan yang mengelilingi danau seluas 16.000 hektar dengan kedalaman 600 meter itu, dan itu terekam. adalah danau terdalam di Asia Tenggara. Selain menyuguhkan pemandangan alam Pegunungan Verbeck yang menakjubkan di sepanjang pantai, Danau Matano juga menjadi rumah bagi ratusan spesies hewan alam seperti udang, kepiting, siput dan ikan.
Satu-satunya yang ada adalah sebagian besar satwa liar di Danau Matano tidak ditemukan di danau lain di Indonesia. Padahal, Danau Matano memiliki beberapa spesies paling terancam punah di dunia. Ikan ini dijuluki ikan tua karena warnanya yang kecokelatan dan bentuk yang mirip dengan hewan sebelumnya. Bagi penduduk setempat, ikan ini disebut ikan buttini.
Jihadin, seorang pemimpin muda dari Sorowako yang juga menjabat sebagai Koordinator Pelabuhan Matano, “Buttini adalah ikan yang sangat digemari masyarakat sekitar, tidak mengherankan jika sebagian warga pesisir Danau Matano menggantungkan hidupnya sebagai nelayan.
Meski tekstur daging yang terpapar dari kelopak mata berwarna coklat, namun saat disantap rasanya manis. Orang suka menyajikannya seperti biasa, hanya mencampurkan bawang merah, kacang-kacangan dan garam. Sedangkan 1 kg buttini dijual dengan harga antara Rp 15.000 hingga Rp 25.000.
Bagian bawah lubang di tengkorak
Di tepian Danau Matano yang berupa tebing juga banyak terdapat goa-goa berbatu tempat situs sejarah bisa ditemukan. Seperti tombak, parang, dan perkakas rumah tangga, mereka diyakini telah ada selama ratusan tahun.
Secara spesifik, tiga dari enam lubang di sekitar Danau Matano terletak di muara danau, tempat lubang itu berakhir, dan salurannya memanjang dari bebatuan hingga air danau. Ada juga goa tidak jauh dari pemukiman manusia, dimana goa tersebut dihuni oleh kelelawar, dengan banyak tulang dan kepala manusia. Gua ini mengambil namanya dari penduduk Matano, yaitu gua tengkorak.