Informasi Sejarah dan Perkembangan Kelistrikan Indonesia

Informasi Sejarah dan Perkembangan Kelistrikan Indonesia

Informasi Sejarah dan Perkembangan Kelistrikan Indonesia

Hari ini, 27 Oktober adalah Hari Listrik Nasional (HLN), dan tahun ini saya genap berusia 75 tahun. Tidak lagi muda. Setua republik yang kita cintai. Sejarah kelistrikan di Indonesia sebenarnya dimulai pada akhir abad ke-19 ketika beberapa perusahaan Belanda, termasuk pabrik gula dan teh, memasang generator untuk digunakan sendiri. Energi publik dimulai ketika perusahaan swasta Belanda NV Nigne awalnya berekspansi dari sektor gas ke energi publik. Namun, HLN memanfaatkan momen untuk menasionalisasikan perusahaan energi dan gas yang semula berada di bawah kendali penguasa kolonial, menyerahkan kendali kepada pemerintah Indonesia.

Perusahaan itu diserahkan kepada pemerintah setelah ditangkap oleh militan dan pekerja energi dan gas. SK No. 1 tanggal 27 Oktober 1945 membentuk Komisi Listrik dan Gas Bumi untuk menampung perusahaan-perusahaan tersebut. Sementara itu, sejarah energi Sumatera Barat dimulai pada tahun 1912 ketika Perusahaan Kereta Api Sumatera Staats Spoorwegen (SSS) membangun PLTU Kampung Durian di Padang. Diperluas pada tahun 1918 untuk memenuhi kebutuhan PLTU ini. Sedangkan di Bukitingara, listrik pada awalnya dikelola oleh Electricites Matschäppij Sumatra (EMS).

HLN bukan hanya milik PLN, tapi milik seluruh pejabat pemerintah dan masyarakat secara keseluruhan. Hal ini terutama berlaku di zaman modern kita di mana kita sangat bergantung pada listrik untuk mempermudah aktivitas kita sehari-hari dan meningkatkan produktivitas kita. Listrik adalah bagian integral dari budaya modern. Di usianya yang ke-75, kekuatan Indonesia meningkat pesat. Pada saat nasionalisasi 75 tahun lalu, kapasitas terpasang hanya 157,5 MW. Saat ini, kapasitas terpasang pembangkit listrik di Indonesia sekitar 63.000 MW. Tingkat sambungan telepon adalah 99,1% yang menunjukkan tingkat akses listrik penduduk Indonesia.

Yang tersisa adalah saudara-saudara yang tinggal di daerah terpencil dengan akses jalan yang sangat terbatas. Namun, seluruh masyarakat Indonesia harus menjangkau wilayah tersebut untuk dapat menggunakan listrik. Berbagai upaya telah dilakukan bekerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan dengan berbagai cara.

Potensi Tenaga Listrik Di Indonesia

Kita harus belajar dari pengalaman turbin angin Denmark (PLTB). PLTB saat ini menyumbang lebih dari 40% kebutuhan listrik Queen Margaret. Kebijakan serupa tentunya bisa diterapkan di negara kita. Ada cukup banyak ladang angin di dalam negeri untuk menjadi PLTB di berbagai daerah. Sebuah studi yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menemukan bahwa 35 dari 166 lokasi yang disurvei memiliki potensi angin yang baik, kecepatan angin 5 meter per detik pada ketinggian 50 meter.

 

 

 

 

 

Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), pantai selatan Jawa dan pantai selatan Sulawesi termasuk daerah dengan angin kencang. Selain itu, LAPAN menemukan 34 lokasi dengan kecepatan angin yang memadai 4-5 meter per detik.

2 Manfaat Paling Sering Digunakan Sehari-hari

Keuntungan pertama dari listrik adalah sumber cahayanya. Sekarang Anda memiliki listrik, Anda dapat menggunakan lampu pijar.

1. Sumber Penerangan

Mari kita asumsikan bahwa aliran belum ditemukan. Ibu dan keluarga harus berada di tempat yang gelap saat berkumpul di dalam ruangan. Sebelum penemuan listrik, sumber cahaya utama adalah lentera dan lilin yang diisi minyak tanah. Karena gelap, menyalakan lampu berbahaya bagi kesehatan mata. Tentu saja, ketika Anda memikirkannya, mengisi lampu gantung dengan oli dan mengganti busi saat mati sangatlah tidak realistis. Untungnya, setiap rumah di boulevard sudah memiliki lampu listrik. Cahaya memungkinkan Anda untuk melakukan aktivitas di malam hari, seperti membaca buku.

2. Penghasil Panas

Manfaat lain dari energi adalah produksi panas. Nikel menghantarkan listrik karena bertindak sebagai konduktor panas.Kenyamanan ini khas untuk peralatan rumah tangga seperti penanak nasi, setrika, dan pengering rambut. Listrik menjadi salah satu kebutuhan hidup yang dimana sangat berguna untuk sehari hari.

Itulah beberapa informasi singkat yang kami bahas mengeni perkembangan dalam sejarah listrik di Indonesia, semoga informasi yang kami berikan dapat berdampak dan menjadi referensi pengetahuian untuk anda.

Baca Juga : Minyak Bumi dan Sumber Daya Matahari Yang Tersebar Dibeberapa Negara

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *