Danau Yang Bisa Menjadi Sumber Air Untuk Di Olah

Danau Yang Bisa Menjadi Sumber Air Untuk Di Olah

“Kerangka itu ada ratusan tahun sebelum teologi sampai di wilayah Tana Luwu, di mana nenek moyang kita tidak tahu nama agamanya. Kalau meninggal, mereka masuk ke dalam gua, ”kata Mahading (86 tahun) yang tinggal di Desa Matano. Mahading biasanya merupakan keturunan Makole Matano yang bernama Mahole Matano. Generasi kelima adalah keturunan dari pemimpin adat Makole Matano. Camara, yang meninggal 400 tahun lalu.

Perjalanan ekonomi ke Danau Matano

Ada juga beberapa tempat wisata putih di Danau Matano yang dibangun oleh perusahaan tambang Selain mengunjungi pantai, pengunjung juga bisa menikmati sejuknya air Mata Buntu, sebuah mata air telaga bernama Bura-bura, dan dilihat langsung dari makam kuno suku Matano, di desa Matano. Menariknya, pengunjung tidak perlu mengeluarkan banyak uang jika ingin menikmati pemandangan di Danau Matano karena pemerintah kota tidak memungut biaya apapun untuk masuk ke tempat-tempat tersebut.

“Kami tidak mematok harga khusus bagi wisatawan yang ingin mengunjungi danau. Harganya bisa dinegosiasikan, dengan prioritas diberikan untuk membeli solar,” kata Rezki, pemilik kapal kartu. Pengunjung yang ingin berkunjung ke Danau Matano tidak perlu merogoh kocek. Padahal, pemilik kapal lebih mengutamakan harga atau kesepakatan tawar menawar. Berikut artikel lengkapnya. Danau Matano adalah satu dari tiga danau di sebelah timur Luwu di Sulawesi Selatan. Memiliki banyak cerita sejarah dan tertarik dengan keindahan pemandangan alamnya.

Danau Matano memiliki gua bawah air yang dihuni oleh ikan-ikan tua

Danau Yang Bisa Menjadi Sumber Air Untuk Di Olah

Setelah satu jam perjalanan dari Stasiun Pusat Luwu Timur, tepatnya di Kabupaten Malili, 60 kilometer dengan kendaraan umum, saya sampai di perempatan Dorow Sorowako, Kecamatan Nuha. Anda dapat melihat layanan penumpang di pesawat. Pagi hari sangat ramai, dengan beberapa balok di bagian belakang jembatan Yang lainnya dengan sigap melewati pemandangan dermaga Nuha, di seberang danau.

Koridor Sorowako sibuk setiap hari dengan layanan angkutan dan penumpang, di mana lift tidak hanya dapat membawa penduduk setempat tetapi juga kendaraan roda dua dari Sorowako dan bagian lain. Jalan ini merupakan pelabuhan yang menghubungkan lalu lintas danau dengan Wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah, terutama dengan masyarakat yang tinggal di dalam dan sekitar Wilayah Morowali.

Mengelilingi danau seluas 16.000

Saat kita turun ke Danau Matano dengan perahu tradisional (peta), sepertinya mata kita tak pernah lelah mengagumi panorama alam pegunungan dan singkapan bebatuan yang mengelilingi danau seluas 16.000 hektar dengan kedalaman 600 meter itu, dan itu terekam. adalah danau terdalam di Asia Tenggara.

Selain menyuguhkan pemandangan alam Pegunungan Verbeck yang menakjubkan di sepanjang pantai, Danau Matano juga menjadi rumah bagi ratusan spesies hewan alam seperti udang, kepiting, siput dan ikan. Satu-satunya yang ada adalah sebagian besar satwa liar di Danau Matano tidak ditemukan di danau lain di Indonesia. Padahal, Danau Matano memiliki beberapa spesies paling terancam punah di dunia.

Ikan ini dijuluki ikan tua karena warnanya yang kecokelatan dan bentuk yang mirip dengan hewan sebelumnya. Bagi penduduk setempat, ikan ini disebut ikan buttini. Ikan Buttini merupakan ikan favorit masyarakat sekitar, sehingga tidak heran jika sebagian warga pesisir Danau Matano mengandalkan mata pencahariannya sebagai nelayan.

Meski tekstur daging yang terpapar dari kelopak mata berwarna coklat, namun saat disantap rasanya manis. Orang suka menyajikannya seperti biasa, hanya mencampurkan bawang merah, kacang-kacangan dan garam. Sedangkan 1 kg buttini dijual dengan harga antara Rp 15.000 hingga Rp 25.000.

Spread the love
Comments are closed.