Potensi Pertambangan Di Indonesia

Potensi Pertambangan Di Indonesia

Secara umum sektor pertambangan dan energi Kabupaten Rokan Hilir menunjukkan perkembangan yang positif dilihat dari berbagai indikator seperti pertambangan, pembangkitan dan distribusi. Produksi bahan baku tak terbarukan seperti minyak Rokan Hilir terus menurun dari sekitar 28,2 juta barel pada tahun 2007 menjadi 23,88 juta barel pada tahun 2009.

Listrik memegang peranan yang sangat penting sebagai penerangan dan sumber energi lainnya di sektor rumah tangga dan industri. Produksi Rokan Hilir meningkat signifikan dari tahun 2006 hingga 2009, dari 29,37 MWh menjadi 64,5 MWh. Tidak menutup kemungkinan jumlah energi yang didistribusikan juga akan meningkat karena peningkatan tajam jumlah energi yang dihasilkan.

Sebagai negara yang kaya akan potensi sumber daya alam, termasuk mineral dan energi, Indonesia saat ini merupakan negara yang subur bagi pertambangan. Salah satunya berada di belakang China dengan 39% hasil tambang emas. Bagaimana dengan pembangunan menuju pembangunan berkelanjutan? Apa masalahnya?

Berikut Situasi Pertambangan di Indonesia

Sebagian besar sumber daya alam yang menopang dunia pertambangan tidak dapat diperbarui. Selain menghasilkan listrik, kemampuan untuk menemukan sumber pendapatan dan pendapatan alternatif saat sumber tersebut tumbuh dan habis adalah aspek unik dari mekanisme penambangan.

a

Partisipasi dalam penambangan hadir dengan tantangan unik. Indonesia memiliki potensi pertambangan yang sangat besar dengan sumber daya alam yang luas dari Aceh hingga Merauka, namun membutuhkan aturan yang jelas dan tegas dalam pemberian izin usaha kepada para penambang. Perlu diingat bahwa industri ini terkait erat dengan dampak sosial, ekonomi, dan budaya di sekitar wilayah pertambangan tempatnya beroperasi.

Seperti yang kita ketahui bersama, proses penambangan sangat erat kaitannya dengan kelestarian lingkungan hidup, izin pertambangan diatur secara ketat, namun peraturan pascatambang juga diperlukan. . Entitas bertanggung jawab atas rekonstruksi dan pemulihan lahan yang cocok untuk ditanami dan digunakan, dengan menggunakan metode restorasi yang tepat.

Inilah Potensi Pertambangan Yang Terus Berkembang Di Indonesia

Kalimantan Selatan terkenal kaya akan sumber daya alam termasuk tambang. Bahan galian tambang yang terdapat di wilayah Kalimantan Selatan antara lain energi, logam dan bahan galian industri.

·       Bahan Galian Energi

  1. Batu Bara

Penambangan batu bara di Kalimantan Selatan dilakukan oleh perusahaan yang tergabung dalam kelompok Izin Usaha Pertambangan Batubara (PKP2B) dan Izin Usaha Pertambangan (IUP). Pada tahun 2013, jumlah PKP2B yang terlibat dalam pertambangan sebanyak 13 dan jumlah IUP yang berpartisipasi dalam pertambangan adalah 160.

Pada tahun 2013, produksi batubara Kalimantan Selatan sebesar 162.952.196 ton, produksi batubara PKP2B sebesar 11.234.960 ton, dan produksi batubara IUP sebesar 61.717.236 ton. Lapangan batubara Kalimantan Selatan terletak di provinsi Tanah Laut, Tanah Bungbu, Kota Bharu, Banjar, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Balangan dan Tabalang.

  1. Minyak Bumi

Ladang minyak Kalimantan Selatan terletak di wilayah Tabalang. Kemampuan ini diteliti dan dikembangkan oleh PT Pertamina Tanjung Business, Exploration and Production Unit (UBEP) dan ruang kerja: Tanjung Raya, Murung Pudak, Warkin Tengah, Warkin Selatan, Tapian Timur, Tanta dan Kambithin dengan rata-rata output 4000 pada 4500 . barel per hari.

·       Bahan Galian Logam

  1. Emas

Cadangan emas di Kalimantan Selatan sebanyak 11.250 ton di Kabupaten Tana Bumburi, 25.289 ton di Kota Bharu dan 67.500 ton di Hulu Sungai Tenga.

  1. Bijih besi

Kapasitas penambangan bijih besi di Kalsel sebanyak 185.667 ton di Tanah Laut, 593,8 juta ton di Tanah Bumbu, 510,633 juta ton di Kota Bharu, 625.000 ton di Tapin, dan 5.062.900 ton di Balangan.

 

Baca Juga : Indonesia Terkena Dampak Kenaikan BBM Di Tahun 2022

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *