Suksesnya Pembuatan Tambang Minyak Di Indonesia

Suksesnya Pembuatan Tambang Minyak Di Indonesia

PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero), akan menambah enam lubang baru di Kalimantan. Sumur-sumur ini sebelumnya telah dibor dan diharapkan dapat menghasilkan PEP Asset 5 dengan tambahan kapasitas pemboran yang dapat menghasilkan 1.523 barel minyak (BOPD) per hari.

Lubang-lubang tersebut antara lain Bunyu, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten Kutai Karanegara, Kalimantan Timur dan Bunyu, Kabupaten Bulungan, B-1801 LSE-P1904 dan SBJ-P19. Sangasangad Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur). Sumur itu rencananya akan digali pada Juli dan Agustus yang akan dioperasikan dalam sebulan.

Indonesia berharap bisa mencapai target produksi

“Sumur-sumur ini diharapkan menjadi cara yang paling efektif untuk meningkatkan produksi Pertamina. Kita tidak bisa mengharapkan siapapun di bawah tanah. Tapi kita berharap bisa mencapai target produksi yang kita tetapkan,” kata CEO Asset5 Irvan Zuhri dalam keterangan resminya.

PEP Asset 5 merupakan salah satu unit Pertamina EP (PEP) yang beroperasi di wilayah Kalimantan, yang memenuhi kebutuhan energi dan memantau pengoperasian di lima lokasi. Kelima lapangan tersebut adalah Sangasanga dan Sangatta di Kalimantan bagian timur, Tarakan dan Bunyu di Kalimantan utara serta Tanjung di bagian selatan dan tengah. Hingga akhir Juni 2019, produksi minyak mentah (YTD) PEP Asset 5 sebesar 17.905 BOPD, dan produksi gas bumi sebesar 16,57 juta meter kubik standar (MMSCFD) per hari.

Peranan penting dalam perekonomian Indonesia

Suksesnya Pembuatan Tambang Minyak Di Indonesia

Minyak dan gas bumi memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia dan merupakan sumber pendapatan dan energi bagi APBN (khususnya energi) di berbagai sektor kehidupan di Indonesia. Membatasi kebebasan bergerak orang mengarah pada pengurangan konsumsi bahan bakar. Selain penurunan konsumsi, Covid-19 telah mempengaruhi harga dan produksi minyak dan gas, termasuk penutupan operasi dan pengurangan penyulingan. Rekomendasi yang diusulkan termasuk penciptaan cadangan minyak strategis, penyulingan minyak, tinjauan proyek energi lingkungan dan penurunan harga bahan bakar.

Kilang PT Pertamina di Tuban telah menghabiskan dana US$15-16 miliar atau sekitar US$225,37 triliun pada Rp. Bangunan ini diharapkan akan selesai pada tahun 2026. Presiden Pertamina Nikkei Vidyavati mengatakan pembangunan kilang minyak seluas 900 hektar akan berdampak besar bagi masyarakat di wilayah tersebut.

Proyek yang sangat strategis

“Ini adalah salah satu proyek paling ambisius untuk membangun kemandirian dan kedaulatan energi nasional dan merupakan proyek yang sangat strategis. Kilang Pertamina Tuban, salah satu kilang tercanggih di dunia, memiliki kapasitas 300.000 barel per hari dan memproduksi 30 juta liter bensin dan solar per hari.

Kilang Tuban juga memproduksi 4 juta liter avatar per hari dan 4,25 juta ton petrokimia per tahun. Selain itu, minyak pemanas yang dihasilkan juga ramah lingkungan. “Semua bahan bakar yang diproduksi di kilang Tuban memenuhi standar tertinggi di dunia dan ramah lingkungan, Euro 5,” tambahnya.

Izin untuk merehabilitasi kilang minyak

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sepakat dengan PT Pertamina untuk membangun kilang minyak terintegrasi dengan pelabuhan di Tuban, Jawa Timur. Selanjutnya akan dibangun pelabuhan sepanjang 400-600 meter di kawasan tersebut.

Hal itu diumumkan pada Sabtu saat melakukan kunjungan ke Pertamina Basic Processing Plant (GRR) di Tuban, Jawa Timur. Saat disambungkan ke pertamin, lebar dan kapasitasnya bisa disesuaikan. “Hari ini kami sudah memberikan izin untuk merehabilitasi Pertamina, tapi nanti bisa untuk merehabilitasi 200 hektare, jadi cukup lahan yang bisa digunakan,” kata Menhub.

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *